Perundungan di kampus merupakan masalah yang sering terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Perundungan atau bullying adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk merendahkan, mengejek, atau menyakiti orang lain secara fisik maupun verbal. Tindakan perundungan ini sering kali dilakukan tanpa disadari oleh pelakunya, namun dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi korban.
Mencaci dan merendahkan orang lain merupakan bentuk perundungan yang sering terjadi di kampus. Perilaku ini sering kali dilakukan oleh mahasiswa untuk menunjukkan superioritasnya atau sebagai bentuk hiburan semata. Namun, tanpa disadari, tindakan ini dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi korban. Korban perundungan di kampus sering kali mengalami depresi, kecemasan, bahkan dapat menyebabkan bunuh diri.
Menghentikan tindakan perundungan di kampus bukanlah hal yang sulit. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mulai menghargai sesama. Menghargai sesama berarti kita harus belajar untuk menghormati orang lain, menghargai perbedaan, dan tidak merendahkan orang lain. Dengan menghargai sesama, kita dapat menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Selain itu, penting juga untuk membangun kesadaran akan bahaya perundungan di kampus. Mahasiswa perlu diberikan pemahaman tentang dampak buruk dari perundungan dan pentingnya untuk menghentikan perilaku tersebut. Dengan membangun kesadaran ini, diharapkan tindakan perundungan di kampus dapat diminimalisir.
Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi semua orang. Mari kita mulai menghentikan tindakan perundungan, dan mulai menghargai sesama. Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih baik dan berdaya.
References:
1. Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2010). Bullying, cyberbullying, and suicide. Archives of Suicide Research, 14(3), 206-221.
2. Olweus, D. (2013). School bullying: Development and some important challenges. Annual review of clinical psychology, 9, 751-780.
